Penyakitku bernama Gynekomastia!

Beberapa tahun yang lampau, ketika usiaku sekitar 13 tahunan pada payudara kananku terdapat benjolan sebesar kelereng yang terkadang sakit dan nyeri. Namun yang lebih menyakitkan aku jadi gak pede kalau buka baju karena aku laki-laki tapi punya payudara sedikit membesar. Pernah aku bawa ke Puskemas dan pada waktu itu dikasih obat berbentuk tablet namun gak ada perubahan sama sekali. Keadaan semacam itu terus berjalan hingga usiaku bertambah. Ketika aku sudah berusia sekitar 17 tahunan (aku lupa persisnya saat itu) aku memeriksakan diri ke dokter. Begitu dokter memegang payudaraku, ia langsung bilang "Waah ini kalo mau hilang gak ada obatnya selain operasi, ini namanya penyakit Gynekomastia", aku takut sekali mendengar kata operasi lagi pula darimana aku dapat duit untuk biaya operasi. Akhirnya aku memutuskan untuk mencoba mencari dan meminum obat-obatan tradisional, dari yang benar benar tradisional minum rebusan akar-akaran, daun-daunan dan sebagainya sampai yang sedikit modern karena diproses dengan mesin canggih dan dikemas dengan bagus dengan harapan benjolan itu akan hilang. Namun hingga aku berumah tangga dan punya seorang anak perempuan berusia 6 tahun dan aku sendiri berusia 35 tahun penyakitku itu nggak hilang-hilang juga.

Ketika aku kembali ke dokter dan dirujuk ke dokter spesialis bedah dan diputuskan harus segera dioperasi, akhirnya dengan segenap keberanian yang ada akupun bersedia dijadwalkan untuk pembedahan. Pada bulan Desember 2009 akupun menjalani operasi pembedahan dan pengangkatan tumor payudara bernama gynekomastia itu. Operasi dilakukan di Rumah Sakit Brigjen H. Hassan Basry Kandangan dan dipimpin oleh dr. Wahyu Wardhana, Sp.B.
Aku sangat berterima kasih kepada tim dokter yang menanganiku dengan sangat baik. Setelah menjalani perawatan di ruang VIP RS. Brigjen H. Hassan Basry selama 3 hari empat malam aku diizinkan pulang dan harus kontrol seminggu sekali.
Kini aku sudah sembuh meskipun terkadang masih sedikit nyeri kalau dibawa mengangkat benda yang agak berat, jadi harus masih banyak beristirakat dari aktivitas yang berat-berat. Terima kasih  Tim Dokter RS Rumah Sakit Brigjen H. Hassan Basry Kandangan.

Blogger templates